sholawat

sholawat

Minggu, 05 Maret 2017

Hakikat Karya Tulis Ilmiah
A.      Hakikat Karya  Ilmiah
Penelitian ilmiah, berpikir ilmiah, dan karya tulis ilmiah merupakan tiga istilah yang memiliki hubungan erat dan tidak dpat dipisahkan. Dikatakan demikian karena penelitian ilmiah adalah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pola berpikir secara ilmiah, yakni pola berpikir yang didalamnya mencakup langkah-langkah pengorganisasian gagasan melalui pemikiran secara konseptual dan prosedural. Adapun wujud konkret dari penelitian ilmiah itu sendiri disebut sebagai karya ilmiah.
Dapat disimpulkan bahwa karya ilmiah adalah karya tulis yang didalamnya berisi gagasan ilmiah (peroleh dari hasil penyelidikan-penyelidikan ilmiah ) yang penjabaran topiknya dilakukan secara deskriptif-argumentatif dan disusun dengan menggunakan bahasa ilmiah serta sesuai dengan teknik penulisan karya ilmiah. Dapat juga dikatakan bahwa karya ilmiah adalah karya (umumnya berbentuk tulisan) yang didalamnya berisi kebenaran ilmiah yang didasarkan pada pengetahuan, sikap, dan cara berpikir ilmiah. Maksud dari kebenaran ilmiah adalah kebenaran yang tidak hanya didasarkan pada kemampuan rasio atau penalaran, tetapi juga dapat dibuktikan secara empiris.
B.       Ciri-ciri karya ilmiah
Perbedaan antara karangan ilmu pengetahuan yang ilmiah dan non ilmiah itu dapat disimak melalui ciri-cirinya. Secara ringkas ciri-ciri karangan ilmu pengetahuan yang ilmiah itu adalah:
  • Objektif. Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga, setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapapun dapat mengecek kebenaran dan keabsahanya.
  • Netral. Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat ‘mengajak’, ‘membujuk’, atau ‘mempengaruhi’ pembaca dihindarkan.
  • Sistematis. Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demikian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
  • Logis. Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau yang dimaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif, sebaliknya kalau yang dimaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.
  • Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan). Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan. 
C.      Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah
Menyusun karya ilmiah melibatkan proses berpikir rasionaldan berpikir empiris, penyusunan karya ilmiah harus mengikuti metode ilmiah dan harus memenuhi prinsip-prinsip keilmiahan. Metode ilmiah adalah metode yang didalamnya memuat langkah-langkah pengorganisasian dan pengaturan gagasan pemikiran yang konseptual dan prosedural. Sedangkan prinsip-prinsip keilmiahan yakni mencakup : objektivitas (segala sesuatu yang dipaparkan didasarkan pada data, bukan pada interpretasi penulis). Hasil studi empiris (fakta yang mempunyai validitas dan reabilitas tinggi), pemaparan berdasarkan rasio (mempergunakan pikiran dan pengalaman, bukan emosi)
Guna menunjang keperluan tersebut, ada sejumlah sikap yang harus dimiliki seorang penulis karya ilmiah, yaitu :
1.         Sikap ilmiah, yakni selalu ingin tahu mengenai berbagai macam hal.
2.         Sikap kritis, yakni selalu mencari informasi sebanyak mungkin.
3.         Sikap terbuka, yakni bersedia mendengarkan keterangan dan argumentasi orang lain.
4.         Sikap objektif, yakni menyatakan sesuatu dengan apa adanya tanpa diikuti perasaan pribadi.
5.         Sikap rela menghargai karya orang lain, yakni tidak bersikap sebagai plagiator (orang yang mengambil karangan orang lain dan disiarkan sebaai karangannya.
6.         Sikap berani mempertahankan kebenaran, yakni berani membela fakta atau yang dipaparkan.
7.         Sikap menjangkau kedepan dengan sikap (futuristic), yakni dapat membuat hipotesis, membuktikannya, dan bahkan mampu menyusun teori baru.
Kode etik penulisan karya ilmiah adalah seperangkat norma yang perlu                       diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah. Adapun norma-norma yang harusdiperhatikan mencakup tiga hal pokok, yakni : 
1.         Cara pengutipan dan perujukan
Penulis harus jujur dalam menyebutkan rujukan atau pikiran yang diambil dari sumber lain. Jadi, penulis harus menghindarkan diri dari tindikan plagiat.
2.         Cara perizinan
Penulis wajib meminta izin secara tertulis kepada pemilik bahan yang dikutip pendapatnya. Jika pemilik bahan tidak dapat dijangkau, maka penulis harus jujur menyebutkan sumber yang dijadikan rujukan dan menjelaskan apakah bahan tersebut diambil secara utuh, sebagian, dimodifikasi atau dikembangkan.
3.         Cara penyebutan data
Nama sumber data atau informan tidak boleh dicantumkan apabila pencantuman nama tersebut dapat merugikan sumber data.
D.    Tujuan Penulisan Karya Ilmiah
Adapun tujuan penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut:
a.     Menyampaikan gagasan kepada masyarakat luas atau kalangan tertentu. Tujuan ini pada umumnya terkait dengan karya ilmiah berupa artikel yang dimuat dalam berbagai media massa.
       b.    Memenuhi tugas yang diberikan sebagai suatu persyaratan dalam mata kuliah tertentu atau penyelesaian studi, seperti penulisan makalah dan skripsi.
       c.     Mendiskusikan suatu gagasan dengan kalangan tertentu dalam sebuah pertemuan ilmiah.
       d.    Mengikuti perlombaan penulisan karya ilmiah.
       e.     Menyebarkan hasil penelitian kepada kalangan tertentu, seperti artikel hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal.




E.     Fungsi Karya Ilmiah
      Fungsi karya ilmiah yang dimaksud adalah fungsi karya ilmiah bagi pembaca. Adapun fungsi tersebut adalah:
a.     Sebagai bahan referensi apabila pembaca ingin membuat sebuah karya ilmiah.
b.    Sebagai bahan edukatif, yaitu sebagai sarana pendidikan yang dapat meningkatkan wawasan seseorang dalam berbagai bidang ilmu.
c.     Menyebarluaskan perkembangan ilmu pengetahuan kepada masyarakat luas atau kelompok tertentu yang terkait (fungsi diseminatif).

F.     Manfaat Penulisan Karya Ilmiah
      Ditinjau dari segi penulisnya, manfaat penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut:
       a.     Dengan menulis, kemampuan membaca kita akan semakin berkembang.
       b.    Penulis akan mendapat kesempatan berlatih untuk mengintegrasikan hasil bacaannya dengan gagasannya sendiri, kemudian mengembangkannya menjadi pemikiran atau gagasan yang lebih matang.
       c.     Meningkatkan keterampilan penulis dalam mengembangkan dan menyajikan fakta dan data secara jelas dan sistematis.
       d.    Dengan menulis, penulis merasakan suatu kepuasan intelektual karena penulis telah dapat menyajikan suatu pengetahuan  kepada orang lain.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar