Hakikat
Karya Tulis Ilmiah
A. Hakikat Karya
Ilmiah
Penelitian
ilmiah, berpikir ilmiah, dan karya tulis ilmiah merupakan
tiga istilah yang
memiliki hubungan erat dan tidak dpat dipisahkan. Dikatakan
demikian karena penelitian ilmiah adalah penelitian yang dilakukan dengan
menggunakan pola berpikir secara ilmiah,
yakni
pola berpikir yang didalamnya mencakup langkah-langkah pengorganisasian gagasan
melalui pemikiran secara konseptual dan prosedural. Adapun wujud konkret dari
penelitian ilmiah itu sendiri disebut sebagai karya ilmiah.
Dapat
disimpulkan bahwa karya ilmiah adalah karya tulis yang didalamnya berisi
gagasan ilmiah (peroleh dari hasil penyelidikan-penyelidikan ilmiah ) yang
penjabaran topiknya dilakukan secara deskriptif-argumentatif dan disusun dengan
menggunakan bahasa ilmiah serta sesuai dengan teknik penulisan karya ilmiah. Dapat
juga dikatakan bahwa karya ilmiah adalah karya (umumnya berbentuk tulisan) yang
didalamnya berisi kebenaran ilmiah yang didasarkan pada pengetahuan, sikap, dan
cara berpikir ilmiah. Maksud dari kebenaran ilmiah adalah kebenaran yang tidak
hanya didasarkan pada kemampuan rasio atau penalaran, tetapi juga dapat
dibuktikan secara empiris.
B. Ciri-ciri karya ilmiah
Perbedaan
antara karangan ilmu pengetahuan yang ilmiah dan non ilmiah itu dapat disimak
melalui ciri-cirinya. Secara
ringkas ciri-ciri karangan ilmu pengetahuan yang ilmiah itu adalah:
- Objektif. Keobjektifan ini menampak
pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang
sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga, setiap pernyataan atau simpulan yang
disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan
demikian, siapapun dapat mengecek kebenaran dan keabsahanya.
- Netral. Kenetralan ini bisa terlihat
pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan
tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu,
pernyataan-pernyataan yang bersifat ‘mengajak’, ‘membujuk’, atau
‘mempengaruhi’ pembaca dihindarkan.
- Sistematis. Uraian yang terdapat pada
karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan
tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya.
Dengan cara demikian,
pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
- Logis. Kelogisan ini bisa dilihat
dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif.
Kalau yang dimaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola
induktif, sebaliknya kalau yang dimaksud membuktikan suatu teori atau
hipotesis digunakan pola deduktif.
- Menyajikan fakta (bukan
emosi atau perasaan). Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya
ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan
atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye,
perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang
mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya
dihindarkan.
C.
Kode
Etik Penulisan Karya Ilmiah
Menyusun
karya ilmiah melibatkan proses berpikir rasionaldan berpikir empiris,
penyusunan karya ilmiah harus mengikuti metode ilmiah dan harus memenuhi
prinsip-prinsip keilmiahan. Metode ilmiah adalah metode yang didalamnya memuat
langkah-langkah pengorganisasian dan pengaturan gagasan pemikiran yang
konseptual dan prosedural. Sedangkan prinsip-prinsip keilmiahan yakni mencakup
: objektivitas (segala sesuatu yang dipaparkan didasarkan pada data, bukan pada
interpretasi penulis). Hasil studi empiris (fakta yang mempunyai validitas dan
reabilitas tinggi), pemaparan berdasarkan rasio (mempergunakan pikiran dan
pengalaman, bukan emosi)
Guna
menunjang keperluan tersebut, ada sejumlah sikap yang harus dimiliki seorang
penulis karya ilmiah, yaitu :
1.
Sikap ilmiah,
yakni selalu ingin tahu mengenai berbagai macam hal.
2.
Sikap kritis,
yakni selalu mencari informasi sebanyak mungkin.
3.
Sikap terbuka,
yakni bersedia mendengarkan keterangan dan argumentasi orang lain.
4.
Sikap objektif,
yakni menyatakan sesuatu dengan apa adanya tanpa diikuti perasaan pribadi.
5.
Sikap rela
menghargai karya orang lain, yakni tidak bersikap sebagai plagiator (orang yang
mengambil karangan orang lain dan disiarkan sebaai karangannya.
6.
Sikap berani
mempertahankan kebenaran, yakni berani membela fakta atau yang dipaparkan.
7.
Sikap menjangkau
kedepan dengan sikap (futuristic), yakni dapat membuat hipotesis,
membuktikannya, dan bahkan mampu menyusun teori baru.
Kode
etik penulisan karya ilmiah adalah seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam
penulisan karya ilmiah. Adapun norma-norma yang harusdiperhatikan mencakup tiga
hal pokok, yakni :
1.
Cara pengutipan
dan perujukan
Penulis harus jujur
dalam menyebutkan rujukan atau pikiran yang diambil dari sumber lain. Jadi,
penulis harus menghindarkan diri dari tindikan plagiat.
2.
Cara perizinan
Penulis wajib meminta
izin secara tertulis kepada pemilik bahan yang dikutip pendapatnya. Jika
pemilik bahan tidak dapat dijangkau, maka penulis harus jujur menyebutkan
sumber yang dijadikan rujukan dan menjelaskan apakah bahan tersebut diambil
secara utuh, sebagian, dimodifikasi atau dikembangkan.
3.
Cara penyebutan
data
Nama sumber data atau
informan tidak boleh dicantumkan apabila pencantuman nama tersebut dapat
merugikan sumber data.
D. Tujuan Penulisan Karya Ilmiah
Adapun tujuan penulisan karya ilmiah
adalah sebagai berikut:
a. Menyampaikan gagasan kepada masyarakat luas atau kalangan
tertentu. Tujuan ini pada umumnya terkait dengan karya ilmiah berupa artikel yang
dimuat dalam berbagai media massa.
b. Memenuhi tugas yang diberikan sebagai suatu
persyaratan dalam mata kuliah tertentu atau penyelesaian studi, seperti
penulisan makalah dan skripsi.
c. Mendiskusikan suatu gagasan dengan kalangan
tertentu dalam sebuah pertemuan ilmiah.
d. Mengikuti perlombaan penulisan karya ilmiah.
e. Menyebarkan hasil penelitian kepada
kalangan tertentu, seperti artikel hasil penelitian yang dipublikasikan dalam
jurnal.
E.
Fungsi Karya Ilmiah
Fungsi karya ilmiah yang dimaksud adalah fungsi karya ilmiah
bagi pembaca. Adapun fungsi tersebut adalah:
a. Sebagai bahan referensi apabila pembaca
ingin membuat sebuah karya ilmiah.
b. Sebagai bahan
edukatif, yaitu sebagai sarana pendidikan yang dapat meningkatkan wawasan
seseorang dalam berbagai bidang ilmu.
c. Menyebarluaskan
perkembangan ilmu pengetahuan kepada masyarakat luas atau kelompok tertentu
yang terkait (fungsi diseminatif).
F. Manfaat Penulisan Karya Ilmiah
Ditinjau dari
segi penulisnya, manfaat penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut:
a. Dengan menulis, kemampuan membaca kita akan
semakin berkembang.
b. Penulis akan mendapat kesempatan berlatih
untuk mengintegrasikan hasil bacaannya dengan gagasannya sendiri, kemudian
mengembangkannya menjadi pemikiran atau gagasan yang lebih matang.
c. Meningkatkan
keterampilan penulis dalam mengembangkan dan menyajikan fakta dan data secara
jelas dan sistematis.
d. Dengan menulis, penulis merasakan suatu
kepuasan intelektual karena penulis telah dapat menyajikan suatu pengetahuan kepada orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar